REFORMASI FISKAL
MENDESAK
( Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi)
Oleh
Indah Dewi Saputri
1414121109
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2015
I.
PEMBAHASAN
1.1
Kebijakan
Fiskal
Kebijakan
fiskal biasa disebut dengan politik fiskal adalah implementasi dari bentuk
operasional kebijakan anggaran yang dilakukan pemerintah dalam mengatur
keuangan negara. Arah kebijakan ditekankan pengalokasian pengeluaran negara dan
penerimaan negara terkhusus pada perpajakan, contohnya saja tinggi rendahnya
pajak, atau bahkan pembebasan pajak dalam pengendalian perekonomian untuk
mencapai tujuan nasional. Dalam menjalankan kebijakan sangat efektif apalagi
dibarengi dengan kebijakan moneter (Anonim, 2014).
Kebijakan fiskal adalah kebijakan
yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara menaikkan atau menurunkan
pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tingkat
pendapatan nasional. Menurut J.M Keynes, kebijakan fiskal sangat
penting untuk mengatasi pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan
fiskal, pengeluaran agregat dapat ditambah sehingga akan meningkatkan
pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja (Astuti, 2015).
1.Tujuan Kebijakan Fiskal
Adapun
tujuan-tujuan dari terjadinya dan berlangsungnya kebijakan fiskal antaralain
sebagai berikut..
a) Mencapai
stabilitas perekonomian
b) Memacu dan
mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi
c) Memperluas
dan menciptakan lapangan kerja
d) Menciptakan
terwujudnya keadilan sosial bagi masyarakat
e) Mewujudkan
pendistribusian dan pemerataan pendapatan.
f) Mencegah
pengangguran dan menstabilkan harga
Permasalahan
umum dalam kegiatan ekonomi adalah inflasi.
Inflasi adalah jumlah uang beredar dimasyarakat yang besar dibandingkan
jumlah barang dan jasa akan menyebabkan kenaikan harga-harga barang. Cara-cara
dalam menghadapi inflasi melalui kebijakan fiskal antara lain sebagai berikut :
Cara Alternatif Dalam menganggulangi Inflasi melalui Kebijakan Fiskal
ü Bank
Indonesia sebagai bank sentral yang memiliki otoritas keuangan akan berusaha
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat sampai terciptanya
keseimbangan dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia.
ü Mengupayakan
peningkatan produksi sehingga nantinya jumlah barang atau jasa di masyarakat
bertambah yang selanjutnya akan tercapai keseimbangan antara jumlah barang/jasa
dengan jumlah uang yang beredar
Keputusan Mengatasi Inflasi melalui Kebijakan Fiskal
ü Mengurangi
anggaran pengeluaran pemerintah dengan mengoptimalkan pos-pos vital.
ü Meningkatkan
perolehan pajak melalui upaya peningkatan kesadaran pajak masyarakat serta
pengenaan tarif pajak yang tinggi untuk beberapa komponen pajak yang dianggap
perlu.
ü Melakukan
pinjaman pemerintah guna menutup kekurangan yang ada. Tetapi sifat dari
pinjaman yang dilakukan pemerintah hanyalah sebagai pelengkap dalam proses
pembangunan.
2. Macam-Macam Kebijakan Fiskal
Macam-macam
kebijakan fiskal terbagi atas 2 bagian yakni macam-macam kebijakan fiskal
berdasarkan segi teori dan macam-macam kebijakan fiskal berdasarkan jumlah
penerimaan dan dan pengeluran, antara lain berikut ini:
a. Macam-macam Kebijakan Fiskal Berdasarkan Sigi Teorinya
ü Pembiayaan Fungsional (Functional Finance) : Pembiayaan fungsional adalah
kebijakan yang mengatur dan mempertimbangkan pengeluaran pemerintah dari
berbagai akibat tak langsung pada pendapatan nasional dan bertujuan dalam
peningkatan kesempatan kerja.
ü Pengelolaan Anggaran (The Managed Budget Approach) :
Pengelolaan anggaran adalah mengatur pengeluaran pemerintah, hutang dan
perpajakan dalam mencapai ekonomi yang stabil.
ü Stabilisasi Anggaran Otomatis (The Stabilizing budget) : Stabilisasi
anggaran adalah kebijakan yang mengatur segala pengeluaran pemerintah dengan
pertimbangan manfaat dan besarnya biaya dari berbagai pengeluaran dan
program-program pemerintah. tujuannya adalah penghematan anggaran
pemerintah.
b. Macam-macam Kebijakan Fiskal Bedasarkan Jumlah Penerimaan dan
Pengeluaran
ü Kebijakan Anggaran Seimbang : kebijakan anggaran seimbang adalah
kebijakan yang menyusun jumlah penerimaan dan pengeluaran sama besar, jadi
penerimaan yang diterima pemerintah harus sama dengan pengelurannya dan
begitupun sebaliknya. Keuntungan kebijakan ini adalah tidak perlu adanya lagi
pinjaman baik dari dalam negeri dan luar negeri, sedangkan kerugiannya adalah
jika perekonomian negara dalam keadaan kurang baik akan mengakibatkan ekonomi
semakin memburuk
ü Kebijakan Anggaran Surplus : kebijakan anggaran surplus adalah kebijakan
yang disusun dengan pendapatan/penerimaan harus lebih besar dari pada
pengeluaran atau pengeluaran dengan sedikit tetapi pendapatan/penerimaan
banyak. ini digunakan untuk mencegah inflasi.
ü Kebijakan Anggaran Defisit : kebijakan anggaran defisit adalah
kebijakan yang disusun dengan cara pengeluaran lebih besar dari pada
penerimaan/pendapatan. Ini berupakan kebalikan dari kebijakan anggaran surplus.
Kebijakan anggaran defisit dilakukan untuk mengurangi depresi dan kelesungan
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi menyebabkan kekurangan
anggaran.
ü Kebijakan Anggaran Dinamis : kebijakan anggaran dinamis adalah
kebijakan yang disusun dengan cara jumlah pengeluaran dan penerimaan sama
besar dan lama kelamaan jumlahnya makin bertambah. kebijakan ini dilakukan
untuk mengatasi kebutuhan yang terus bertambah sehingga dibutuhkan jumlah yang
besar. (Anonima, 2014).
1.2
Gubernur BI: Reformasi Fiskal Mendesak
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyarankan
pemerintah untuk segera berupaya memperkuat kondisi fundamental ekonomi
Indonesia. Ia mendorong pemerintah segera mengeluarkan kebijakan reformasi
fiskal.
Sejumlah reformasi fiskal yang mungkin dilakukan bisa berupa penguatan administrasi pajak dan pembatasan subsidi bahan bakar minyak. Selain itu, penanaman modal asing (PMA) juga harus diarahkan pada orientasi ekspor
Sejumlah reformasi fiskal yang mungkin dilakukan bisa berupa penguatan administrasi pajak dan pembatasan subsidi bahan bakar minyak. Selain itu, penanaman modal asing (PMA) juga harus diarahkan pada orientasi ekspor
saat ini sebetulnya bukan masa teknologi rendah dan
upah buruh murah serta komoditas berbasis sumber daya alam. Apabila industri
sudah menggunakan teknologi tinggi dan sumber daya manusia berkualitas, produk
yang dihasilkan akan berkualitas baik. Hal ini penting, mengingat masyarakat
kelas menengah di Indonesia semakin bertumbuh. Karena itu, ketika tak diimbangi
dengan kualitas produksi sementara konsumsi meningkat, terjadi kesenjangan
antara supply dan demand.
Terlebih menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN, yakni saat komoditas asing akan bergerak bebas memasuki Indonesia. Saat ini, Indonesia berpeluang memegang kendali karena 40 persen skala ekonomi ASEAN dikuasai Indonesia. Indonesia juga menyumbang 50 persen dari jumlah penduduk ASEAN (Anonimb, 2014)
Terlebih menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN, yakni saat komoditas asing akan bergerak bebas memasuki Indonesia. Saat ini, Indonesia berpeluang memegang kendali karena 40 persen skala ekonomi ASEAN dikuasai Indonesia. Indonesia juga menyumbang 50 persen dari jumlah penduduk ASEAN (Anonimb, 2014)
1.3
Pembahasan
Pajak
adalah salah satu arah dari kebijakan fiskal yang sangat krusial. Dalam hal
ini, Gubernur Bank Indonesia menyarankan untuk memperkuat administrasi pajak
dalam rangka upaya untuk memperkuat kondisi fundamental ekonomi indonesia.
Dalam hal ini, digunakan pengelolaan Anggaran (The
Managed Budget Approach) yaitu: mengatur pengeluaran pemerintah,
hutang dan perpajakan dalam mencapai ekonomi yang stabil.
Selain
itu, beliau juga menyarankan untuk membatasi subsidi bahan bakar minyak.
Subsidi bahan bakar minyak, seperti yang kita ketahui memiliki sasaran
masyarakat ekonomi menengah ke bawah, pada kenyataan yang ada di lapangan saat
ini, subsidi tersebut tidak tepat sasaran, bahkan dimanfaatkan oleh oknum
tertentu, sementara itu dengan membatasi subsidi BBM, sebenarnya kita dapat
lebih memperkuat kondisi fundamental ekonomi indonesia.
Kita
juga harus mengubah orientasi PMA pada ekspor. Mengingat masyarakat kelas
menengah di Indonesia semakin bertumbuh. Jika Indonesia tidak dapat mengimbangi
antara konsumsi dengan produksi, maka akan terjadi kesenjangan antara supply dan demand.
kebijakan
yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara memanipulasi anggaran pendapatan
dan belanja negara ini dapat meningkatkan atau menurunkan pendapatan negara dan
belanja negara dengan tujuan untuk memengaruhi tinggi rendahnya pendapatan
nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima.
2014. Pengertian, Tujuan, Macam Macam
Kebijakan Fiskal. http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-tujuan-macam-macam-fiskal-kebijakan.html. Diakses pada
tanggal 14 Juni 2015 Pukul 19.00 WIB.
Anonimb.
2014. Gubernur BI : Reformasi Fiskal
Mendesak. http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/08/28/087602928/gubernur-bi-reformasi-fiskal-mendesakv. Diakses pada
tanggal 14 Juni 2015 Pukul 19.00 WIB.
Astuti,
A.K. 2015. Kebijakan Fisikal. http://arikusumaastuti.blogspot.com/2015/02/kebijakan-fiskal.html#.VYDk20aJ3IU.
Diakses pada tanggal 14 Juni 2015 Pukul 19.00 WIB.
0 comments:
Post a Comment