Monday, May 30, 2016

PENGAMATAN MIKROSKOPIS DAN INOKULASI PATOGEN (POSTULAT KOCH)

 (Laporan Praktikum Bioekologi Penyakit Tanaman)






Oleh

Indah Dewi Saputri
1414121109
Kelompok 1















JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015





 I.                   PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang

Bioekologi penyakit tanaman merupakan mata kuliah yang amat berpengaruh untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai penyebab penyakit tanaman dan penyakit tanaman itu sendiri. Sebuah dasar yang sangat penting, mengingat urgensinya yaitu mikroorganisme sebagai penyebab sehat dan penyakit, agen pendaur ulang di alam, simbion tanaman penghasil pangan, dll.

Dalam mempelajari Bioekologi penyakit tanaman, tentu saja banyak yang harus di perdalam melalui pengalaman empirik yang bisa di dapat melalui praktikum di laborarorium yang bersangkutan. Untuk Itu mahasiswa harus mengetahui apa itu gejala dan tanda penyakit serta perbedaannya, karena hal ini akan selalu dibahas dalam perkuliahan bioekologi penyakit tumbuhan.

Dalam kegiatan praktikum kali ini mahasiswa diberi kesempatan untuk dapat mengenal dan mengetahui morfologi patogen secara mikroskopis, dan mempelajari cara-cara penularan penyakit.

1.2              Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.        Mengenal dan mengetahui morfologi patogen secara mikroskopis
2.        Mempelajari cara-cara penularan penyakit (Inokulasi buatan)


II.                METODOLOGI PRAKTIKUM


2.1              Waktu dan Tempat

Adapun waktu pelaksanaan praktikum ini adalah pada tanggal 20 Oktober 2015, pukul 13.00 - 15.00 WIB di laboratorium ilmu penyakit tanaman jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung.

2.2              Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, mikroskop majemuk, kaca preparat, jarum pentul, dan pipet tetes, nampan, sedotan, selotip, tisu, plastik wrap, gabus plastik, dan jarum ose.

Sedangkan bahan yang digunakan adalah air dan biakan hasil isolasi.

2.3              Cara Kerja

Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah :
      1.      Nampan disiapkan dan diletakan tisu yang sudah dibasahi dengan air
      2.      Setelah itu diletakan sedotan diatas tisu basah tersebut
      3.      Cabai sehat diambil, dan dilukai 3 diantaranya.
      4.      Biakan hasil isolasi sebelumnya diambil dan diletakan di atas cabai sehat, lalu direkatkan dengan selotip.
      5.      Nampan ditutup menggunakan plastik wrap
      6.      Dilakukan pengamatan sebanyak tiga kali dan dicatat hasilnya.



III.             HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


3.1              Hasil Pengamatan

Berikut hasil yang kami dapatkan :

3.1.1        Pengamatan Mikroskopis
No
Foto
Gambar
Keterangan
1

Hifa Colletotricum truncatum berbentuk bulan sabit bersekat.
2

Biakan berwarna hijau yang ditemukan bersama dengan patogen, diduga adalah jamur Tricoderma sp

3.1.2        Pengamatan Inokulasi Patogen

No
Foto
Keterangan
1
Pengamatan pertama, belum terlihat perubahan pada cabai dan patogen yang diinokulasi.
2
Terlihat konidia berwarna putih, namun masih sedikit.
3
Konidia tersebut semakin terlihat jelas, namun tidak tampak perubahan lainnya pada cabai dan patogen. Tisu yang ada dinampan sudah kering, sehingga keadaan tidak lembab.



1.1              Pembahasan

A.                Tahapan Postulat Koch

Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu.  Kritera ini dikenal dengan Postulat Koch, yang menjadi garis penunjuk dan sampai kini masih dipakai dalam mencari bukti bahwa suatu penyakit disebabkan oleh jasad renik tertentu.

Postulat koch, langkah-langkah kerjanya:
1.  Patogen harus selalu didapatkan berasosiasi dengan tanaman sakit
2.  Patogen dari tanaman sakit harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan pada media
     biakan murni
3.  Patogen yang tumbuh pada biakan murni harus dapat direinokulasikan dan
     ditumbuhkan pada tanaman yang sakit terdahulu
4.  Patogen pada tanaman sakit akibat reinokulasi harus dapat di reisolasi dan
    dapat ditumbuhkan pada biakan murni

Isolasi patogen adalah proses pengambilan patogen dari lingkungan asalnya dan menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh biakan murni.
Dilihat dari praktikum yang kita lakukan sama halnya yang dijelaskan dalam definisi isolasi, kita mengambil tanaman yang mempunyai gejala dan tanda penyakit lalu di isolasi ke media biakan murni kemudian hasil isolasi tersebut diamati di bawah mikroskop, amati bentuk, warna dan ciri-ciri mikroba tersebut.
Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai bakteri dan cendawan penyebab berbagai penyakit dalam waktu yang cukup singkat (kurang dari 30 tahun). Postulat – postulat tersebut diatas berlaku untuk patogen yang bukan tergolong ke dalam parasit obligat.
Untuk melaksanakan postulut Koch diperlukan cara bekerja khusus :
1.  Isolasi penyebab penyakit dari bagian koch tanaman yang sakit dan
     mengadakan pembiakan murni.
2. Mempelajari sifat-sifat penyebab penyakit dalam biakan murni (Epi, 2009).

Teknik Postulat Koch meliputi empat tahapan, yaitu asosiasi, isolasi, inokulasi, dan reisolasi. Asosiasi yaitu menemukan gejala penyakit dengan tanda penyakit (pathogen) pada tanaman atau bagian tanaman yang sakit. Isolasi yaitu membuat biakan murni pathogen pada media buatan (pemurnian biakan). Inokulasi adalah menginfeksi tanaman sehat dengan pathogen hasil isolasi dengan tujuan mendapatkan gejala yang sama dengan tahap asosiasi. Reisolasi yaitu mengisolasi kembali patogen hasil inokulasi untuk mendapatkan biakan patogen yang sama dengan tahap isolasi (Adnan, 2009).

B.                 Konidia Colletotricum truncatum

Konidium hialin, berbentuk tabung silindris, ujung-ujungnya tumpul, atau bengkok seperti sabit. Jamur membentuk banyak klerotium dalam jaringan tanaman sakit atau dalam medium biakan. Daur penyakit ini awalnya jamur pada buah masuk ke dalam ruang biji kemudian menginfeksi biji. Nantinya jamur akan menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah sakit. Jamur menyerang daun dan betang, nantinya dapat menginfeksi buah-buah. Tanaman yang sedang tumbuh jarang diserang oleh jamur, tetapi memakaitanaman ini untuk bertahan sampai terbentuk buah hijau. Jamur juga dapat mempertahankan diri dalam sisa-sisa tanaman sakit. Seterusnya konidium disebarkan oleh angin (Semangun, 1989). Menurut Eric Mckenzie (2013) Konidia Colletotrichum capsici berwarna abu-abu keputihan, melengkung seperti bulan sabit dan berakhir meruncing pada kedua ujungnya.

C.                 Hasil Pengamatan

Pada pengamatan secara mikroskopis ditemukan bahwa colletoricum truncatum memiliki hifa yang berbentuk bulan sabit bersekat, dan berwarna putih kemerahmudaan karena masih muda. Pada umumnya konidia patogen ini berwarna abu-abu keputihan. Sedangkan pada percobaan inokulasi patogen, ditemukan bahwa pada hari pertama belum terlihat perubahan pada cabai yang diinokulasi, pada pengamatan kedua ditemukan konidia berwarna putih, dan pada pengamatan ketiga, konidia tersebut semakin terlihat jelas.

Pada percobaan ini, hasil inokulasi tidak terlihat begitu jelas, karena keadaan nampan yang kurang lembab. Selain itu selotip yang digunakan juga terlepas beberapa saat setelah proses inokulasi.


IV.             KESIMPULAN


Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari praktikum kali ini adalah :
1.      Hifa Colletotricum truncatum berwarna merah muda saat masih muda dan berwarna abu-abu keputihan setelah tua.
2.      Pada inokulasi buatan, patogen masuk melalui lubang yang dibuat memalui pelukaan.






DAFTAR PUSTAKA


Adnan, Abdul Muin. 2009. Ilmu Penyakit Tumbuhan Dasar. Bogor: Departemen Proteksi Tanaman IPB

Epi.  2009.  Teknik Isolasi http://www.scribd.com/ Diakses pada tanggal 2
Oktober 2015. Pukul 19.00 WIB

McKenzi, Eric. 2013.Colletotrichum capsici. http://www.padil.gov.au/maf-border/pest/main/143014/51022 Diakses pada tanggal 2
Oktober 2015. Pukul 19.00 WIB

Semangun, Haryono. 1989. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia.Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.




0 comments:

Post a Comment

 
Envy White Rose Blogger Template by Ipietoon Blogger Template