Tungro disebabkan oleh dua jenis virus
yang berbeda yaitu virus bentuk batang Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan
virus bentuk bulat Rice Tungro Spherical Virus (RTSV). Kedua jenis virus
tersebut tidak memiliki kekerabatan serologi dan dapat menginfeksi tanaman
secara bersama-sama. Virus tungro hanya ditularkan oleh wereng hijau (sebagai
vektor). Sejumlah species wereng hijau dapat menularkan virus tungro, namun Nephotettix virescens merupakan wereng
hijau yang paling efisien sehingga perlu diwaspadai keberadaannya. Penularan
virus tungro dapat terjadi apabila vektor memperoleh virus setelah mengisap
tanaman yang terinfeksi virus kemudian berpindah dan mengisap tanaman sehat
tanpa melalui periode laten dalam tubuh vektor. Penyakit ini menyebar tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi
terjadi juga dibeberapa negara Asia lainnya seperti India, Malaysia, Vietnam, Filipina,
dan Thailand.
Berikut ini
klasifikasi dari vector pembawa virus tungro:
Kingdom :
Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Homoptera
Famili :
Cicadellidae
Genus : Nephotettix
Spesies : Nephotettix
virescens Distant
Spesies N.
virescens Distant adalah vektor yang paling efisien menularkan
kompleks virus penyebab penyakit tungro. Spesies tersebut saat ini mendominasi
populasi spesies wereng hijau di hampir seluruh pertanaman padi kecuali
Kalimantan Selatan. Permencaran imago dilaporkan sangat mempengaruhi dinamika
populasi wereng hijau. Apabila sumber inokulum virus telah tersedia, aktivitas
pemencaran imago tersebut diperkirakan sangat mempengaruhi penyebaran tungro. Virus
tungro hanya dipindahkan oleh wereng hijau.
Tungro adalah penyakit virus pada padi yang biasanya terjadi
pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan
berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang
terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau
strip berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan
tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning
berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi
Infeksi tungro pada tanaman padi
khususnya varietas peka akan menimbulkan gejala kerdil, jumlah anakan
berkurang. Daun menguning, menggulung keluar dan agak sedikit terpuntir.
Tanaman yang kerdil pada ruas daun kedua memendek. Karena adanya perpanjangan
pelepah daun baru maka daun yang membuka kadang-kadang pelepahnya terjepit.
Akar tanaman berkurang dan gabah yag dihasilkan kecil dan sering tidak sempurna
Gejala penyakit tungro pada tanaman
yang terinfeksi virus mulai dapat dilihat pada umur 7 – 10 hari sesudah
diinokulasi. Penelitian-penelitian di laboratorium dan rumah kaca telah
menunjukkan bahwa N. virescens dapat menularkan kedua macam
virus tersebut secara bersamaan atau masing-masing sendiri-sendiri dari tanaman
yang terinfeksi oleh kedua virus tersebut. Tanaman yang terinfeksi oleh kedua
virus tersebut menunjukkan gejala yang serius, yang terinfeksi oleh RTSV
saja tidak menunjukkan gejala yang jelas, sedang konsentrasi RTBV yang
tinggi dalam jaringan tanaman akan menyebabkan gejala berwarna orange pada
daun.
Referensi:
Cheng,
C.H. and M.D. Pathak. 1971. “Bionomics of the Rice
Green Leafhopper Nephotettix impicticeps Ishihara”. The Philippines Entomologist. 2:67–74.
Semangun, H. 1996. Pengantar
Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
0 comments:
Post a Comment